Selasa, 10 Oktober 2017

contoh LAPORAN ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
            Indonesia adalah salah satu negara agraris yang mempunyai tanah yang sangat baik kualitasnya, sehingga banyak sekali macam-macam tanaman yang bisa tumbuh subur. Contohnya adalah tanaman jagung yang bisa tumbuh di lahan apa saja , dalam musin apa saja tanpa mengalami kesulitan dalam budidaya.Tetapi dari sebagian banyaknya tanaman jagung yang tumbuh di lingkungan sekitar kita pasti mempunyai proses pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang tumbuhnya cepat ada pula yang tumbuhnya lambat.
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, ada faktor  internal, yaitu faktor dari dalam tanaman itu sendiri, seperti kualitas gen dan hormon tanaman. Ada juga faktor eksternal, yaitu faktor dari luar tanaman bisa disebut juga faktor lingkungan, seperti faktor nutrisi, cahaya, air, suhu, tanah, dan kelembapan.
Nah, dari ulasan di atas kami penasaran dan ingin mengetahui fenomena yang terjadi dari salah satu faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan tanaman. Kali ini kami akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung”.

1.2. Rumusan Masalah
·         Adakah pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung ?

1.3. Tujuan Penelitian
·         Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

1.4. Hipotesis
·         Ada pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

1.5. Variabel Penelitian
·         Variabel bebas            :  pemberian pupuk kandang (sendok makan/sdm).
·         Variabel terikat           :  pertumbuhan tanaman jagung (cm).
·         Variabel kontrol          :  suhu, intensitas cahaya, dan air.

1.6. Manfaat Penelitian  
·         Dapat mengetahui, mempelajari dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
·         Dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap jagung.





































BAB II
KAJIAN PUSTAKA



2.1. Pertumbuhan pada Tanaman

            Pertumbuhan pada tanaman adalah proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain gen dan hormon. Semakin baik kulitas gen dari bibit tanaman, maka semakin baik pula pertumbuhan tanaman tersebut. Begitu pula dengan hormon pada tanaman, karena pertumbuhan tanaman diatur oleh hormon pada tanaman itu sendiri. Ada 6 hormon pada tanaman :
·         Auksin
Auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormone auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh). Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan memmbengkok ke arah cahaya matahri. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan siferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apical (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral (samping) atau tunas ketiak. Bila tunas apical batang dipotong, tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apical.
Fungsi lain dari auksin adalah merangsang cambium untuk membentuk xylem dan floem, memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama kali dibentuk pada sel tumbuhan), menghambatnya rontoknya buah dan gugurnya daun, serta mampu membantu proses partenokarpi. Partenokarpi adalah proses pembuahan tanpa penyerbukan.
Pemberian hormone auksin pada tumbuhan akan menyebabkan terjadinya pembentukan buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut akar. Pembentukan akar lateral dan serabut akar menyebabkan proses penyerapan air dan mineral dapat berjalan optimum.
·         Giberelin
Giberelin merupakan hormone yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormone auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amylase. Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali.
Giberelin juga berfungsi dalam proses pembentukan biji, yaitu merangsang pembentukan serbuk sari (polen), memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi biji. Giberelin dengan konsentrasi rendah tidak merangsang pembentukan akar, tetapi pada konsentrasi tinggi akan merangsang pembentukan akar.
Giberelin pertama kali diisolasi dari jamur Giberrella fujikuroi. Hormone giberelin dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaotu giberelin A, giberelin A2, dan giberelin A3 yang memiliki struktur molekul dan fungsi yang sangat spesifik. Misalnya, hormone giberelin yang satu berpengaruh terhadap pertumbuhan, sedangkan yang alin berpengaruh terhadap pembentukan bunga.
·         Sitokinin
Sitokinin adalah hormone yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Fungsi sitokinin adalah :
-         Merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi apical.
-         Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
-         Memperbesar daun muda.
-         Mengatur pembentukan bunga dan buah.
-         Menghambat proses penuaan dengan cara merangasang proses serta transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
-         Sitokinin diperlukan bagi pembentukan organel-organel semacam kloroplas dan mungkin berperan dalam perbungaan.
-         Merangsang sintesis protein dan RNA untuk mensintesis substansi lain
Senyawa sitokinin pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau dan disebut kinetin. Senyawa ini dibentuk pada bagian akar dan ditrasportasikan ke seluruh bagian sel tanaman tembakau. Senyawa sitokinin juga terdapat pada tanaman jagung dan disebut zeatin.
·         Asam absisat (ABA)
Asam absisat merupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun. Hormone ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air, dengan cara dormansi. Kekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormone asam absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi berkurang sehingga keseimbangan airdapat dijaga.
·         Asam Traumalin
Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
·         Kalin
Dibedakan menjadi 4 bagian ;
-         Filokalin, berfungsi memacu pertumbuhan daun.
-         Rhizokalin, berfungsi memacu pertumbuhan akar.
-         Kaulokain, berfungsi memacu pertumbuhan batang.
-         Anthokalin, berfungsi memacu pertumbuhan bunga dan daun.
Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh macam-macam faktor eksternal, yaitu nutrisi, intensitas cahaya, air, suhu tanah, dan kelembapan. Jika keseluruhannya sudah terdapat pada tanaman dengan takaran yang tepat, maka tanaman akan tumbuh dengan baik.

2.2. Tanaman Jagung


Description: Klasifikasi-Tanaman-Jagung-300x201 
            Klasifikasi tanaman jagung
·         Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
·         Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·         Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
·         Sub Kelas        : Commelinidae
·         Ordo                : Poales
·         Famili              : Poaceae (suku rumput-rumputan)
·         Genus              : Zea
·         Spesies                         : Zea mays L.



Jagung adalah tanaman berkeping tunggal atau monokotil, akar jagung berupa akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m tapi rata rata pada kisaran 2 m. Pada jagung  dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang jagung beruas-ruas. Setiap Ruasnya terbungkus pelepah daun.


Daun jagung adalah daun sempurna. Berbentuk memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daunnya sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun kadang berambut tapi kadang juga licin.Stomata jagung pada daunnya berbentuk halter dan setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas, yang khas dimiliki familia Poaceae.
Bunga jantan dan bunga betina pada jagung terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga jagung memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Setiap 2 floret dibatasi oleh glumae. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Bunga jantan jagung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih awal dari bunga betinanya (protandri).
Jagung  merupakan salah satu dari tiga besar tanaman pangan yang berada di seluruh dunia selain tanaman gandum dan tanaman padi. Di daerah luar negeri semacam di Amerika Tengah dan Selatan, jagung merupakan sumber karbohidrat utama . Selain itu di negara semacam Amerika Serikat menggunakannya jagung sebagai sumber pangan alternatif. Tak hanya diluar negeri semacam Amerika, di dalam negeri kita tercinta yaitu Indonesia juga menggunakannya sebagai sumber panganan pokok yang merupakaan kebiasaan dari penduduk daerah Madura dan Nusa Tenggara. Jagung adalah sebuah tanaman yang hanya bisa ditanam semusim dan merupakan sumber pangan yang rendah karbohidrat dan tinggi protein. Itulah tadi pengertian tanaman jagung atau pengertian jagung. Nama latin jagung ataunama ilmiah jagung yaitu Zea mays L.
Setelah kita tahu sedikit tentang pengertian tumbuhan jagung, sekarang kiat akan kebagian manfaat tanaman jagung atau khasiat jagung. Sebenarnya fungsi jagung adalah sebagai sumber pangan dan juga sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Tahukah anda berapa jumlah produksi jagung di Negara kita? Saya akan memberikan 3 besar Provinsi penghasil jagung terbesar, yaitu: Jawa Timur : 5 juta ton; Jawa Tengah : 3,3 juta ton; Lampung : 2 juta ton. Tahukah anda jika negara produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; dan Brazil 6,45%.

2.3. Pupuk Kandang  (kotoran kambing)
Semua kambing umumnya memakan dedauanan karena kambing ini sebagai hewan herbivora, jadi kambing hanya makan tumbuhan saja, tapi seiring berkembangnya jaman mulai banyak pakan buatan untuk kambing yang bahannya juga dari tumbuhan dan campuran lain. Dari makanan inilah kotoran kambing menjadi banyak manfaat terutama pada tanaman yang di gunakan sebagai pupuk kandang, tapi bukan itu saja manfaat dari kotoran kambing masih banyak lainnya. Kotoran kambing dapat diolah menjadi berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah pupuk organik. pupuk organik adalah pupuk yang diolah tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.

Berikut ini adalah macam-macam manfaat pupuk kandang dari kotoran kambing :
1.      Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
2.      Meningkatkan produktivitas tanaman.
3.      Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
4.      Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
5.      Penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.
6.      Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
7.      Membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan.

                                                                     




BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
            Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena peneliti mengamati ada tidaknya terhadap pemberian pupuk kandang yang berbeda (variabel bebas).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
·         Waktu              : 9 – 23 September 2017.
·         Tempat                        : Laboratorium Biologi SMA Islam “YAKIN” Tutur Nongkojajar .

3.3. Alat dan Bahan
·         Alat  :
-         1 buah sendok makan.
-         12 gelas plastik.
-         Mangkok.
-         Kater / silet.
-         Gunting.
-         Penggaris.
·         Bahan :
-         12 biji jagung.
-         ¼ pupuk kandang.
-         Tanah.
-         Air.

3.4. Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2.      Memcampurkan pupuk kandang dengan tanah sesuai dengan perlakuan di bawah ini :
A.     1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.     2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.     3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.     1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm pupuk kandang (tanah murni).
3.      Memasukkan tanah yang sudah di campur pupuk kandang ke dalam gelas plastik sesuai tempat perlakuan yang telah di tentukan peneliti.
4.      Memasukkan biji jagung ke dalam gelas plastik yang telah berisi tanah bercampur pupuk kandang.
5.      Menyirami masing-masing biji jagung secara teratur.
6.      Menunggu hingga biji berkecambah.
7.      Mengukur pertumbuhan biji jagung dengan penggaris dan masukkan ke dalam table pengamatan berikut ini.
Description: E:\tabel kosongan.PNG










BAB IV
PENGAMBILAN DATA




Description: E:\tabel pengamatan.PNG

4.1. Data
·         Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman Jagung

Keterangan :
A.     1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.     2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.     3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.     1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm pupuk kandang (tanah murni).




·       


Description: E:\rerata tinggi.PNG

Tabel Rerata pertumbuhan Tanaman Jagung

Keterangan :
A.     1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.     2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.     3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.     1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm pupuk kandang (tanah murni).









·       


Description: E:\rerata seluruh.PNG,Description: E:\statistik (2).jpg

Data statistik


4.2. Analisis Data
            Pada hari pertama rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 0,47 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 1,2 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 2,23 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 3,13 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 4,27 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 5,77 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 7,2 cm. Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 8,27 cm. Pada hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 9,73 cm. Pada hari ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan A jagung adalah 10,99 cm. Pada hari ke-12 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 12,8 cm. Pada hari ke-13 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 14,7 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi tanaman jagung  perlakuan A adalah 16,4 cm.
            Pada hari pertama rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 0,8 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 1,7 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 2,9 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 4 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 5,1 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 6,4 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 8,6 cm. Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 9,8 cm. Pada hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 11,6 cm. Pada hari ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan B jagung adalah 13 cm. Pada hari ke-12 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 15,3 cm. Pada hari ke-13 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 17 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi tanaman jagung  perlakuan B adalah 19,5 cm.
            Pada hari pertama rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 0,75 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 2,15 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 4 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 6,35 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 8,5 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 10,7 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 12,6 cm. Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 14,8 cm. Pada hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 17,3 cm. Pada hari ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan C jagung adalah 19,6 cm. Pada hari ke-12 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 21,4 cm. Pada hari ke-13 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 23,7 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi tanaman jagung  perlakuan C adalah 25,9 cm.
            Pada hari pertama rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 1 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 2,5 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 4,5 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 6,9 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 8,9 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 11 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 13 cm. Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 16 cm. Pada hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 19 cm. Pada hari ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan D jagung adalah 23 cm. Pada hari ke-12 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 25 cm. Pada hari ke-13 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 27 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi tanaman jagung  perlakuan D adalah 29 cm.


4.3. Pembahasan
          Pupuk merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh tanaman. Tanpa adanya pupuk, tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal. Apa sebenarnya kegunaan pupuk bagi tanaman? Kegunaan pupuk bagi tanaman adalah untuk memenuhi kebutuhan tanaman seerta dapat menyuburkan tanah. Tanah yang digunakan untuk menanam tanaman pastinya memerlukan unsur hara. Sedangkan unsur hara salah satunya bisa didapatkan melalui pemberian pupuk pada tanaman. Oleh karena itu, pemberian pupuk sangat diharuskan untuk tanaman apa saja. Sebenarnya, suatu lahan sudah menyediakan unsur hara. Akan tetapi, unsur hara yang disediakan setiap lahan berbeda-beda. Ada lahan yang menyediakan unsur hara yang hanya sedikit dan ada pula lahan yang menyediakan unsur hara yang cukup. Walaupun lahan tersebut menyediakan unsur hara yang cukup, tetapi lama kelamaan unsur hara tersebut akan terkuras habis seiring dengan pemakaian unsur hara tersebut oleh tanaman yang ada diatas lahan tersebut.
Ada pula lahan yang memiliki beberapa unsur hara yang berlebih tetapi tidak memiliki beberapa unsur hara yang lainnya. Untuk mengetahui kondisi tanah atau lahan sebelum digunakan, sebaiknya tanah diperiksa terlebih dahulu. Apabila kekurangan unsur hara, sebaiknya berikan pupuk yang sesuai dengan unsur-unsur yang kurang tersebut.
Namun, ketika memberikan pupuk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketika mengaplikasikan pupuk. Pupuk tidak boleh diberikan dengan porsi yang lebih dan tidak boleh pula diberikan dengan porsi yang kurang. Pemberian pupuk harus pas supaya dapat dicerna oleh tanaman dengan baik pula.     
Untuk penelitian kali ini saya meneliti tentang pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung, kita menggunakan kotoran kambing untuk variabel bebas. Sudah tidak asing lagi bahwa kotoran kambing atau pupuk kandang mengandung banyak sekali senyawa-senyawa yang sangat baik bagi pertumbuhan tanaman. Untuk mengetahui takaran yang tepat untuk tanaman jagung, kita membuat beberapa perlakuan yaitu :
A.     1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.     2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.     3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm pupuk kandang (perbandingan tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.     1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm pupuk kandang (tanah murni).


Description: E:\rerata seluruh.PNG

Dari data penelitian selama 14 hari saya memperoleh data rerata tinggi tanaman masing-masing perlakuan sebagai berikut :

            Nah, ternyata tanaman yang diberi perlakuan D memiliki pertumbuhan paling cepat dan paling tinggi diantara perlakuan yang lainnya. Ini tidak sesuai dengan hasil yang saya harapkan. Padahal perlakuan D tidak ada campurannya pupuk sama sekali alias tanah murni, tapi kenapa memiliki pertumbuhan yang paling cepat ? itu mungkin karena jumlah takaran pupuk yang saya berikan tidak sesuai dengan kondisi tanaman jagung, Dan saya meletakkan jagung tidak terkena sinar matahari langsung, mungkin itu yang menyebabkan tanaman perlakuan D tumbuh lebih tinggi karena fungsi dari hormon aiksin. Tetapi tanaman perlakuan D batangnya lembek dan daunnya berwarna hijau mudah tidak seperti tanaman perlakuan A, B, dan C yang lebih kuat dan hijau, itu karena tanaman perlakuan D sangat kekurangan nutrisi karena tidak dibeikan pupuk kandang. Setelah saya amati lebih lama lagi ternyata tanaman perlakuan D lebih dulu menguning daunnya dari tanaman perlakuan A, B, dan C, dan lebih dulu mati, itu juga karena tanaman perlakuan D tidak memiliki nutrisi apapun sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis dan akhirnya mati.
Tanaman sangat memerlukan yang namanya pupuk, macam-macam jenis pupuk lain pula kandungan dan manfaatnya bagi tanaman. Jumlah pupuk yang diberikan harus sesuai dengan umur dan kondisi tanaman. Apabila pemupukan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka pemupukan tidak akan ada hasilnya, justru akan merugikan tanaman itu sendiri. pemupukan yang baik perlu memperhatikan waktu dan dosis yang tepat. Bisa jadi karena pemupukan yang diberikan ketika tanaman dalam masa perkecambahan dapat menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan. Selain itu dosis yang tidak tepat juga akan mempengaruhi pertumbuhan, hal itulah yang mungkin menyebabkan tanaman jagung yang tanahnya di campur pupuk kandang pertumbuhannya lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman jagung yang tidak diberi pupuk.
Pemupukan tentu tidak dilakukan dengan sembarangan, ada metode-metode tertentu. Jika dilakukan dengan sembarangan akan merugikan tanaman itu sendiri, mungkin bisa saja tanaman itu mati. Untuk menhindari  yang demikian perlu memperhatikan beberapa hal dalam pemupukan :
1.      Waktu yang tepat.
2.      Jenis pupuk yang baik.
3.      Dosis yang tepat.















BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
·         Pemberian pupuk kandang (kotoran kambing) berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung.


5.2. Saran
·        Untuk melakukan penelitian tentang pupuk kandang, anda harus sabar dan menunggu cukup lama, karena dampaknya tidak langsung terlihat dengan nyata.
·        Usahakan untuk masing-masing perlakuan anda harus mempunyai lebih dari satu bahan penelitian, karena bisa jadi tanaman mati / gagal uji.











Daftar pustaka :
                                             
Whiafans, jizat. 2015. Pengaruh Perbandingan Pemberian pupuk. http://jizatwhiafans.blogspot.com/2015/08/pengaruh-perbandingan-pemberian-pupuk-n.html. diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
Wafikah, Andi. 2012. Penelitian Pengaruh Nutrisi Pupuk. http://wafikah.blogspot.com/2012/02/penelitian-pengaruh-nutrisi-pupuk.html. diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
Juliantoro, Mohamad. 2011. Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman. http://mohamad-juliantoro.blogspot.com/2011/10/pengaruh-pupuk-terhadap-tanaman.html. diakses pada tanggal 4 Oktober 2017


















Description: E:\artikel\biologi\tugas\20170928_165156.jpg,Description: E:\artikel\biologi\tugas\20170928_165115.jpg
Description: E:\artikel\biologi\tugas\20170928_165127.jpg


Description: E:\artikel\biologi\tugas\20170928_165204.jpgLampiran :

0 komentar:

Posting Komentar