BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Indonesia
adalah salah satu negara agraris yang mempunyai tanah yang sangat baik
kualitasnya, sehingga banyak sekali macam-macam tanaman yang bisa tumbuh subur.
Contohnya adalah tanaman jagung yang bisa tumbuh di lahan apa saja , dalam
musin apa saja tanpa mengalami kesulitan dalam budidaya.Tetapi dari sebagian
banyaknya tanaman jagung yang tumbuh di lingkungan sekitar kita pasti mempunyai
proses pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang tumbuhnya cepat ada pula yang
tumbuhnya lambat.
Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, ada faktor
internal, yaitu faktor dari dalam tanaman itu sendiri, seperti kualitas
gen dan hormon tanaman. Ada juga faktor eksternal, yaitu faktor dari luar
tanaman bisa disebut juga faktor lingkungan, seperti faktor nutrisi, cahaya,
air, suhu, tanah, dan kelembapan.
Nah, dari ulasan di atas kami
penasaran dan ingin mengetahui fenomena yang terjadi dari salah satu faktor
yang mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan tanaman. Kali ini kami akan
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung”.
1.2. Rumusan Masalah
·
Adakah
pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung ?
1.3. Tujuan Penelitian
·
Untuk
mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman
jagung.
1.4. Hipotesis
·
Ada
pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
1.5. Variabel Penelitian
·
Variabel
bebas :
pemberian pupuk kandang (sendok
makan/sdm).
·
Variabel
terikat : pertumbuhan tanaman jagung (cm).
·
Variabel
kontrol : suhu, intensitas cahaya, dan air.
1.6. Manfaat Penelitian
·
Dapat
mengetahui, mempelajari dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pengaruh
pemberian pupuk kandang
terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
·
Dapat
mengetahui dan menambah wawasan tentang pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap jagung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pertumbuhan pada Tanaman
Pertumbuhan
pada tanaman adalah proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain gen dan hormon. Semakin baik
kulitas gen dari bibit tanaman, maka semakin baik pula pertumbuhan tanaman
tersebut. Begitu pula dengan hormon pada tanaman, karena pertumbuhan tanaman diatur
oleh hormon pada tanaman itu sendiri. Ada 6 hormon pada tanaman :
·
Auksin
Auksin
berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormone auksin
dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh). Jika terkena cahaya matahari,
auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang
tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena
cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan memmbengkok ke arah cahaya matahri.
Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan,
pembelahan, dan siferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas
apical (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral (samping) atau
tunas ketiak. Bila tunas apical batang dipotong, tunas lateral akan menumbuhkan
daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apical.
Fungsi
lain dari auksin adalah merangsang cambium untuk membentuk xylem dan floem,
memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel
yang pertama kali dibentuk pada sel tumbuhan), menghambatnya rontoknya buah dan
gugurnya daun, serta mampu membantu proses partenokarpi. Partenokarpi adalah
proses pembuahan tanpa penyerbukan.
Pemberian
hormone auksin pada tumbuhan akan menyebabkan terjadinya pembentukan buah tanpa
biji, akar lateral (samping), dan serabut akar. Pembentukan akar lateral dan
serabut akar menyebabkan proses penyerapan air dan mineral dapat berjalan
optimum.
·
Giberelin
Giberelin
merupakan hormone yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormone auksin.
Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio. Giberelin
akan merangsang pembentukan enzim amylase. Enzim tersebut berperan memecah
senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa
glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin
diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali.
Giberelin
juga berfungsi dalam proses pembentukan biji, yaitu merangsang pembentukan
serbuk sari (polen), memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan
mengakhiri masa dormansi biji. Giberelin dengan konsentrasi rendah tidak
merangsang pembentukan akar, tetapi pada konsentrasi tinggi akan merangsang
pembentukan akar.
Giberelin
pertama kali diisolasi dari jamur Giberrella
fujikuroi. Hormone giberelin dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaotu
giberelin A, giberelin A2, dan giberelin A3 yang memiliki
struktur molekul dan fungsi yang sangat spesifik. Misalnya, hormone giberelin
yang satu berpengaruh terhadap pertumbuhan, sedangkan yang alin berpengaruh
terhadap pembentukan bunga.
·
Sitokinin
Sitokinin
adalah hormone yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Fungsi
sitokinin adalah :
-
Merangsang pembentukan akar dan
batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi
apical.
-
Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
-
Memperbesar daun muda.
-
Mengatur pembentukan bunga dan buah.
-
Menghambat proses penuaan dengan
cara merangasang proses serta transportasi garam-garam mineral dan asam amino
ke daun.
-
Sitokinin diperlukan bagi
pembentukan organel-organel semacam kloroplas dan mungkin berperan dalam
perbungaan.
-
Merangsang sintesis protein dan RNA
untuk mensintesis substansi lain
Senyawa
sitokinin pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau dan disebut kinetin.
Senyawa ini dibentuk pada bagian akar dan ditrasportasikan ke seluruh bagian
sel tanaman tembakau. Senyawa sitokinin juga terdapat pada tanaman jagung dan
disebut zeatin.
·
Asam absisat (ABA)
Asam
absisat merupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis
(berlawanan) dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam proses
penuaan dan gugurnya daun. Hormone ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan
dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air, dengan cara dormansi.
Kekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormone asam absisat di sel
penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi berkurang
sehingga keseimbangan airdapat dijaga.
·
Asam
Traumalin
Asam traumalin disebut
sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di
daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan
sel untuk menutup luka tersebut. Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin
dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12,
vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut
berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
·
Kalin
Dibedakan
menjadi 4 bagian ;
-
Filokalin, berfungsi memacu
pertumbuhan daun.
-
Rhizokalin, berfungsi memacu
pertumbuhan akar.
-
Kaulokain, berfungsi memacu
pertumbuhan batang.
-
Anthokalin, berfungsi memacu
pertumbuhan bunga dan daun.
Pertumbuhan
tanaman juga dipengaruhi oleh macam-macam faktor eksternal, yaitu nutrisi, intensitas
cahaya, air, suhu tanah, dan kelembapan. Jika keseluruhannya sudah terdapat
pada tanaman dengan takaran yang tepat, maka tanaman akan tumbuh dengan baik.
2.2. Tanaman Jagung
Klasifikasi
tanaman jagung
·
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
·
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
·
Kelas : Liliopsida
(berkeping satu / monokotil)
·
Sub Kelas :
Commelinidae
·
Ordo : Poales
·
Famili : Poaceae
(suku rumput-rumputan)
·
Genus : Zea
·
Spesies : Zea
mays L.
Jagung
adalah tanaman berkeping tunggal atau monokotil, akar jagung berupa akar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m tapi rata rata pada kisaran 2 m. Pada
jagung dewasa muncul akar adventif dari
buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang
jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Batang jagung beruas-ruas. Setiap Ruasnya terbungkus
pelepah daun.
Daun
jagung adalah daun sempurna. Berbentuk memanjang, antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daunnya sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun
kadang berambut tapi kadang juga licin.Stomata jagung pada daunnya berbentuk
halter dan setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas, yang
khas dimiliki familia Poaceae.
Bunga
jantan dan bunga betina pada jagung terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga jagung memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Setiap 2 floret dibatasi oleh glumae. Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam
tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Bunga
jantan jagung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih awal dari bunga betinanya
(protandri).
Jagung merupakan salah satu dari tiga besar tanaman
pangan yang berada di seluruh dunia selain tanaman gandum dan tanaman padi. Di
daerah luar negeri semacam di Amerika Tengah dan Selatan, jagung merupakan
sumber karbohidrat utama . Selain itu di negara semacam Amerika Serikat menggunakannya jagung sebagai sumber pangan
alternatif. Tak hanya diluar negeri semacam Amerika, di dalam negeri kita
tercinta yaitu Indonesia juga menggunakannya sebagai sumber panganan pokok yang
merupakaan kebiasaan dari penduduk daerah Madura dan Nusa Tenggara. Jagung adalah sebuah
tanaman yang hanya bisa ditanam semusim dan merupakan sumber pangan yang rendah
karbohidrat dan tinggi protein. Itulah tadi pengertian tanaman jagung atau
pengertian jagung. Nama latin jagung ataunama ilmiah jagung yaitu Zea
mays L.
Setelah kita tahu sedikit tentang
pengertian tumbuhan jagung, sekarang kiat akan kebagian manfaat tanaman jagung
atau khasiat jagung. Sebenarnya fungsi jagung adalah sebagai sumber pangan dan
juga sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Tahukah anda berapa
jumlah produksi jagung di Negara kita? Saya akan memberikan 3 besar Provinsi
penghasil jagung terbesar, yaitu: Jawa Timur : 5 juta ton; Jawa Tengah : 3,3
juta ton; Lampung : 2 juta ton. Tahukah anda jika negara produsen jagung
terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia),
diikuti China 20,97%; dan Brazil 6,45%.
2.3. Pupuk Kandang (kotoran kambing)
Semua
kambing umumnya memakan dedauanan karena kambing ini sebagai hewan herbivora, jadi
kambing hanya makan
tumbuhan saja, tapi seiring berkembangnya jaman mulai banyak pakan buatan untuk kambing
yang bahannya juga dari tumbuhan dan campuran lain. Dari
makanan inilah kotoran kambing menjadi banyak manfaat terutama pada tanaman
yang di gunakan sebagai pupuk kandang, tapi bukan
itu saja manfaat dari kotoran kambing masih banyak lainnya. Kotoran
kambing dapat diolah menjadi berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah
pupuk organik. pupuk organik adalah pupuk yang diolah tanpa menggunakan
bahan-bahan kimia.
Berikut ini adalah macam-macam manfaat pupuk kandang dari kotoran kambing :
1. Meningkatkan kandungan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman.
2. Meningkatkan produktivitas tanaman.
3. Merangsang pertumbuhan akar, batang,
dan daun.
4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
5. Penyediaan hara makro (nitrogen,
fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink,
tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.
6. Meningkatkan kapasitas tukar kation
(KTK) tanah.
7. Membentuk senyawa kompleks dengan
ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena peneliti mengamati ada tidaknya terhadap pemberian pupuk
kandang yang berbeda (variabel bebas).
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
·
Waktu : 9 – 23 September 2017.
·
Tempat :
Laboratorium
Biologi SMA Islam “YAKIN” Tutur Nongkojajar .
3.3. Alat dan Bahan
·
Alat
:
-
1 buah sendok makan.
-
12 gelas plastik.
-
Mangkok.
-
Kater / silet.
-
Gunting.
-
Penggaris.
·
Bahan :
-
12 biji jagung.
-
¼ pupuk kandang.
-
Tanah.
-
Air.
3.4. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2.
Memcampurkan pupuk kandang dengan tanah sesuai dengan perlakuan di bawah
ini :
A.
1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.
2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.
3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.
1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm
pupuk kandang (tanah murni).
3.
Memasukkan tanah yang sudah di campur
pupuk kandang ke dalam gelas plastik sesuai tempat perlakuan yang telah di
tentukan peneliti.
4.
Memasukkan biji jagung ke dalam gelas
plastik yang telah berisi tanah bercampur pupuk kandang.
5.
Menyirami masing-masing biji jagung secara teratur.
6.
Menunggu hingga biji berkecambah.
7.
Mengukur pertumbuhan biji jagung dengan penggaris dan masukkan ke
dalam table pengamatan berikut ini.

BAB IV
PENGAMBILAN DATA
![]() |
4.1. Data
·
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman Jagung
Keterangan :
A.
1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.
2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.
3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.
1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm
pupuk kandang (tanah murni).
·
![]() |
Tabel Rerata pertumbuhan Tanaman Jagung
Keterangan :
A.
1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.
2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.
3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.
1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm
pupuk kandang (tanah murni).
·
![]() |
Data statistik
4.2. Analisis
Data
Pada hari pertama rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan A adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman
jagung perlakuan A adalah 0,47 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 1,2 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 2,23 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 3,13 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 4,27 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 5,77 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 7,2 cm. Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 8,27 cm. Pada hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan A adalah 9,73 cm. Pada hari ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan A
jagung adalah 10,99 cm. Pada hari ke-12 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan
A adalah 12,8 cm. Pada hari ke-13 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B
adalah 14,7 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan A adalah 16,4 cm.
Pada hari pertama rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan B adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman
jagung perlakuan B adalah 0,8 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan B adalah 1,7 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan B adalah 2,9 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan B adalah 4 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B
adalah 5,1 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah
6,4 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 8,6 cm.
Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 9,8 cm. Pada
hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 11,6 cm. Pada hari
ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan B jagung adalah 13 cm. Pada hari ke-12
rerata tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 15,3 cm. Pada hari ke-13 rerata
tinggi tanaman jagung perlakuan B adalah 17 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan B adalah 19,5
cm.
Pada hari pertama rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan C adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman
jagung perlakuan C adalah 0,75 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan C adalah 2,15 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan C adalah 4 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan
C adalah 6,35 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah
8,5 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 10,7 cm.
Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 12,6 cm. Pada
hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 14,8 cm. Pada hari
ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 17,3 cm. Pada hari ke-11
rerata tinggi tanaman perlakuan C jagung adalah 19,6 cm. Pada hari ke-12 rerata
tinggi tanaman jagung perlakuan C adalah 21,4 cm. Pada hari ke-13 rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan C adalah 23,7 cm. Pada hari ke-14 rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan C adalah 25,9
cm.
Pada hari pertama rerata tinggi
tanaman jagung perlakuan D adalah 0 cm. Pada hari ke-2 rerata tinggi tanaman
jagung perlakuan D adalah 1 cm. Pada hari ke-3 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan D adalah 2,5 cm. Pada hari ke-4 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan D adalah 4,5 cm. Pada hari ke-5 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan D adalah 6,9 cm. Pada hari ke-6 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan D adalah 8,9 cm. Pada hari ke-7 rerata tinggi tanaman jagung
perlakuan D adalah 11 cm. Pada hari ke-8 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan
D adalah 13 cm. Pada hari ke-9 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 16
cm. Pada hari ke-10 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 19 cm. Pada
hari ke-11 rerata tinggi tanaman perlakuan D jagung adalah 23 cm. Pada hari
ke-12 rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 25 cm. Pada hari ke-13
rerata tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah 27 cm. Pada hari ke-14 rerata
tinggi tanaman jagung perlakuan D adalah
29 cm.
4.3. Pembahasan
Pupuk merupakan hal yang paling
dibutuhkan oleh tanaman. Tanpa adanya pupuk, tanaman tidak dapat tumbuh dengan
optimal. Apa sebenarnya kegunaan pupuk bagi tanaman? Kegunaan pupuk bagi
tanaman adalah untuk memenuhi kebutuhan tanaman seerta dapat menyuburkan tanah. Tanah yang
digunakan untuk menanam tanaman pastinya memerlukan unsur hara. Sedangkan unsur
hara salah satunya bisa didapatkan melalui pemberian pupuk pada tanaman. Oleh
karena itu, pemberian pupuk sangat diharuskan untuk tanaman apa saja.
Sebenarnya, suatu lahan sudah menyediakan unsur hara. Akan tetapi,
unsur hara yang disediakan setiap lahan berbeda-beda. Ada lahan yang
menyediakan unsur hara yang hanya sedikit dan ada pula lahan yang menyediakan
unsur hara yang cukup. Walaupun lahan tersebut menyediakan unsur hara yang
cukup, tetapi lama kelamaan unsur hara tersebut akan terkuras habis seiring
dengan pemakaian unsur hara tersebut oleh tanaman yang ada diatas lahan
tersebut.
Ada pula
lahan yang memiliki beberapa unsur hara yang berlebih tetapi tidak memiliki
beberapa unsur hara yang lainnya. Untuk mengetahui kondisi tanah atau lahan
sebelum digunakan, sebaiknya tanah diperiksa terlebih dahulu. Apabila
kekurangan unsur hara, sebaiknya berikan pupuk yang sesuai dengan unsur-unsur
yang kurang tersebut.
Namun, ketika memberikan pupuk, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketika mengaplikasikan pupuk. Pupuk
tidak boleh diberikan dengan porsi yang lebih dan tidak boleh pula diberikan
dengan porsi yang kurang. Pemberian pupuk harus pas supaya dapat dicerna
oleh tanaman dengan baik pula.
Untuk penelitian
kali ini saya meneliti tentang pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap
pertumbuhan tanaman jagung, kita menggunakan kotoran kambing untuk variabel
bebas. Sudah tidak asing lagi bahwa kotoran kambing atau pupuk kandang
mengandung banyak sekali senyawa-senyawa yang sangat baik bagi pertumbuhan
tanaman. Untuk mengetahui takaran yang tepat untuk tanaman jagung, kita membuat
beberapa perlakuan yaitu :
A.
1 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 1 : 1)
B.
2 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 2 : 1)
C.
3 sdm tanah di campur dengan 1 sdm
pupuk kandang (perbandingan
tanah dengan pupuk = 3 : 1)
D.
1 sdm tanah di campur dengan 0 sdm
pupuk kandang (tanah murni).
![]() |
Dari data penelitian selama 14 hari saya memperoleh data rerata tinggi tanaman masing-masing perlakuan sebagai berikut :
Nah, ternyata tanaman yang diberi
perlakuan D memiliki pertumbuhan paling cepat dan paling tinggi diantara
perlakuan yang lainnya. Ini tidak sesuai dengan hasil yang saya harapkan.
Padahal perlakuan D tidak ada campurannya pupuk sama sekali alias tanah murni,
tapi kenapa memiliki pertumbuhan yang paling cepat ? itu mungkin karena jumlah
takaran pupuk yang saya berikan tidak sesuai dengan kondisi tanaman jagung, Dan
saya meletakkan jagung tidak terkena sinar matahari langsung, mungkin itu yang
menyebabkan tanaman perlakuan D tumbuh lebih tinggi karena fungsi dari hormon
aiksin. Tetapi tanaman perlakuan D batangnya lembek dan daunnya berwarna hijau mudah
tidak seperti tanaman perlakuan A, B, dan C yang lebih kuat dan hijau, itu
karena tanaman perlakuan D sangat kekurangan nutrisi karena tidak dibeikan
pupuk kandang. Setelah saya amati lebih lama lagi ternyata tanaman perlakuan D
lebih dulu menguning daunnya dari tanaman perlakuan A, B, dan C, dan lebih dulu
mati, itu juga karena tanaman perlakuan D tidak memiliki nutrisi apapun
sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis dan akhirnya mati.
Tanaman sangat memerlukan yang namanya pupuk, macam-macam
jenis pupuk lain pula kandungan dan manfaatnya bagi tanaman. Jumlah pupuk yang
diberikan harus sesuai dengan umur dan kondisi tanaman. Apabila pemupukan tidak
sesuai dengan kebutuhan, maka pemupukan tidak akan ada hasilnya, justru akan
merugikan tanaman itu sendiri. pemupukan
yang baik perlu memperhatikan waktu dan dosis yang tepat. Bisa jadi karena
pemupukan yang diberikan ketika tanaman dalam masa perkecambahan dapat
menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan. Selain itu dosis yang tidak tepat
juga akan mempengaruhi pertumbuhan, hal itulah yang mungkin menyebabkan tanaman
jagung yang tanahnya di campur pupuk kandang pertumbuhannya lebih lambat jika
dibandingkan dengan tanaman jagung yang tidak diberi pupuk.
Pemupukan tentu tidak dilakukan dengan sembarangan, ada
metode-metode tertentu. Jika dilakukan dengan sembarangan akan merugikan
tanaman itu sendiri, mungkin bisa saja tanaman itu mati. Untuk menhindari yang demikian perlu memperhatikan beberapa
hal dalam pemupukan :
1.
Waktu yang tepat.
2.
Jenis pupuk yang baik.
3.
Dosis yang tepat.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
·
Pemberian pupuk
kandang (kotoran kambing) berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
5.2. Saran
·
Untuk melakukan
penelitian tentang pupuk kandang, anda harus sabar dan menunggu cukup lama,
karena dampaknya tidak langsung terlihat dengan nyata.
·
Usahakan untuk
masing-masing perlakuan anda harus mempunyai lebih dari satu bahan penelitian,
karena bisa jadi tanaman mati / gagal uji.
Daftar pustaka
:
Whiafans,
jizat. 2015. Pengaruh Perbandingan
Pemberian pupuk. http://jizatwhiafans.blogspot.com/2015/08/pengaruh-perbandingan-pemberian-pupuk-n.html.
diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
Wafikah, Andi. 2012.
Penelitian Pengaruh Nutrisi Pupuk. http://wafikah.blogspot.com/2012/02/penelitian-pengaruh-nutrisi-pupuk.html.
diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
Juliantoro,
Mohamad. 2011. Pengaruh Pupuk Terhadap
Tanaman. http://mohamad-juliantoro.blogspot.com/2011/10/pengaruh-pupuk-terhadap-tanaman.html.
diakses pada tanggal 4 Oktober 2017
![]() |
![]() |
||
Lampiran :






