Minggu, 19 November 2017

CONTOH PROPOSAL BERTERNAK AYAM BROILER SMKN 1 TUTUR



BAB I
PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang
Usaha di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat cepat. Hal ini ditandai dengan berdirinya berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan meningkat. Tetapi Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai wirausahawan, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging(broiler), karena banyak orang yang membutuhkannya,selain dan daging merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia.selain itu Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam potong sempat mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha ayam potong yang gulung tikar karena daging ayam menjadi “tersangka” utama sehingga menyebabkan orang takut mengkonsumsi daging ayam lagi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah  dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar dapat memasarkan daging ayam dengan baik dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya  dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran  mendapatkan keuntungan yang besar dalam usaha ayam pedaging  sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha  menambah pengalaman dan meningkatkan kerja sama ( team work ) dalam manajemen usaha membuka peluang kerja baru   meningkatkan pendapatan atau penghasilan   Membantu dalam memenuhi kebutuhan daging (protein hewani) 

1.3. Manfaat
·         Meningkatkan produksi daging ayam.
·         Mempermudah mencari dan memperoleh daging ayam.
·         Menjadikan daging ayam sebagai produk yang diminati.








BAB II
PROFIL USAHA


2.1. Visi dan Misi
·         Visi
sebagai mitra/fatner yang satrategis yang sanggup memberikan kepuasan dalam memberikan produksi yang berkualitas dalam memenuhi kebuuhan pelanggan atau masyarakat. 
·         Misi
Membuat hasil produksi yang tinggi dan berkualita,
  dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat   dapat mengembangkan peternakan yang berkualitas kedepan  Meningkatkan ketersedian bahan pangan asal ternak untuk memenuhi kebutuhan dan ecukupan gizi masyarakat menuju kecukupan gizi protein hewani  Meningkatkan  masyarakt pertenakan yang berkualitas sumber daya yang berperan aktif dalam kegiatan usaha peternakan yang berbasis agribisnis.


2.2. Profil Usaha 
·         Nama Perusahaan       :         PT. Broiler Mesra
·         Bidang Usaha             :         Peternakan
·         Jesi Produk/Jasa         :         Ayam Broiler
·         Alamat Perusahaan     :         Jl. Kebun Jeruk Purwosari Jawa Timur
·         No. Telp                     :         083 835 135 015
·         Alamat Email             :         broilermesra493@gamil.com
2.3. Analisa SWOT
·         Strength (Kekuatan)
ü  Masa Panen lebih cepat, kemudahan untuk mendapatkan bibit DOC.
ü  SumberDaya Tenaga ahli yang fropesional,  paktor pendukung perternakan yang tersedia (air, pakan,sekam).
ü  Dekat dengan akses jalan,  pendistribusian ke satu perusahaan
·         Weaknes (Kelemahan)
ü  Ayam mudah mati,  pengobatan yang kurang memadai akibat.
ü  Lay Out terlalu sempit apabila masa panen, pengembangan usaha kesempatanya kecil karena terpaku oleh perijinan.
ü  Sekitar kandang banyak pohon- pohon yang menghalangi angin
·         Opportunities (Peluanng)

ü  Semakin kompetitif berkreasi dalam memanfaatkan produk samping

·         Threats (Hambatan)
ü  Volume pesaing semakin banyak.
ü  Banyak sekali berbagai macam penyakit yang menyerang, pertumbuhan ayam melambat akibat faktor penyakit yang dapat menurunkan produksi usaha.
ü  Pakan yang semakin mahal,







   BAB III
RENCANA PRODUK

2.1        Jenis Produk
Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain Broiler Modren Strain Lohman Brown Jenis pemilihan ayam yaitu Broiler Modren Strain Lohman Brown dengan Ciri-ciri : warna kulit putih, kaki dan dada besar serta Berat tubuh strain lohman brown pada umur 3-5 minggu sekitar 1,6 – 1,7 kg dan akhir produksi 1,9 – 2,1 kg

2.2  Alat dan Bahan

·         Alat
Ø  Tempat makan
Ø  Temapat minum
Ø  Nipple
Ø  Kawat gantung 
Ø  Terpal tirai
Ø  Tabung gas
Ø  Regulator 
Ø  Selang LPG
Ø  Broder
Ø  Sprayer kandang
Ø  Pembatas kandang
Ø  Timbangan
Ø  Selang air
Ø  Drum air
Ø  Pompa air
Ø  Gembok
Ø  Sekop
Ø  Termometer
Ø  Higrometer
Ø  Timba

·         Bahan
Ø  Doc
Ø  Pakan
Ø  Obat dan vaksin
Ø  Koran Bekas
Ø  Listrik
Ø  Desinfektan
Ø  Kapur


2.3 Proses Produksi 
2.3.1.      Kebutuhan Kandang
1.      Arah kandang sebaiknya membujur timur-barat,
2.      Tinggi tiang tengah keatap minimal 6-7 meter dan tiang tepi minimal 2.5 - 3 meter, lebar kandang maksimal 6-8 m. d. 
3.      Kandang memakai type open house  dan menggunakan sistem liter.
4.      Bentuk atapnya memakai tipe monitor.
5.      Lokasi kandang yaitu sumber air besih dan mudah di dapat, sarana komunikasih dan transportasi mudah terjangkau, 
6.      Sirkulasi udara lancar dan jarak dengan rumah penduduk tidak terlalu dekat.
7.      Kelembaban berkisar antara 60-70% .
8.      Luas Kandang Populasi 1000 ekor = P x L = 16 m x 5 m 
2.3.2        Teknik Pemilihan Bibit
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 
1.      ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya.
2.      pertumbuhan dan perkembangannya normal.
3.      ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya. 
4.      tidak ada lekatan tinja di duburnya. 
5.      Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat. 
6.      Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya . 
7.      Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya. 
8.      Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik. 
9.      Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. 
10.  Tidak ada letakan tinja diduburnya. 

2.3.3            Teknik Pemberian pakan dan minum 
               Kualitas dan kuantitas pakan fase starter :kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal. kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram. 
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut: kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
             kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5(umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram
             Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 mingguadalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
               Fase finisher ( umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.




BAB IV
ANALISA USAHA

4.1. Biaya
  • Bangunan Kandang                : ± Rp. 15.000,- / ekor
                                                    : Rp. 15.000,- x 5000 = Rp. 75.000.000,-
  • Peralatan Kandang                  : ± Rp. 4000,- / ekor
                                                    : Rp. 4000,- x 5000 = Rp. 20.000.000,-
Total Biaya Kandang           : Rp. 120.000.000,-
  • Bibit DOC                              : ± Rp. 4000,- / ekor (Grade Baik)
                                                    : Rp. 4000,- x 5000 = Rp. 20.000.000,-
  • Pakan                                      : ± Rp. 4500,- / kg
                                                    : Kebutuhan : ± 3,05 kg/ekor (per periode)
                                                    : (5000 ekor x 3,05 kg) x Rp. 4500,-
                                                    : Rp. 68.625.000,-
  • Obat, Vitamin, Vaksin            : ± Rp. 250,- / ekor
                                                    : Rp. 250,- x 5000 = Rp. 1.250.000,-
  • Operator Kandang                  : 2 Orang
                                                    : ± Rp. 300,- / orang
                                                    : Rp. 3.000.000,-
  • Bahan Supply                          : Material Litter(Sekam), LPG, dll
                                                    : ± Rp. 500,- / ekor
                                                    : Rp. 500,- x 5000 = Rp. 2.500.000,-
  • Lain-Lain : Transportasi, Pencucian Kandang, Lingkungan
                                                    : ± Rp. 1.000.000,-
                                                : Rp. 6.500.000,-/ Periode
Total Biaya Produksi            : Rp. 96.375.000,- / Periode
Total Semua Biaya                : Investasi Awal + Biaya Produksi
: Rp. 120.000.000,- + Rp. 96.375.000,-
: Rp. 216.375.000,-


4.2. Pendapatan
Bobot Badan Rata-rata Panen            : 2 kg
Kematian (Mortality)                          : 3 %
Total Bobot Panen                              : 9700 kg
FCR (Feed Conv. Ratio)                    : 1,57
Harga Pasar / Tengkulak                     : ± Rp. 11.000,- / kg
Total Pendapatan Produksi                 : Rp. 11.000 x 9700
                                                            : Rp. 106.700.000,-


4.3. Keuntungan / Laba

Laba Produksi             : Pendapatan Prod. – Biaya Prod.
                                    : Rp. 106.700.000,- – Rp. 96.375.000,-
                                    : Rp. 10.325.000,-













       BAB V
KESIMPULAN dan SARAN


5.1. Kesimpulan
Ayam merupakan salah satu ternak yang potensial di daerah kita,dilihat dari segi konsumsi masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan daging dan telur ayam sangat tinggi karena hampir setiap hari dikonsumsi,sehingga beternak ayam adalah salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan jika kita mau menekuninya dengan sungguh – sungguh.
Beternak ayam juga memerlukan profesionalisme dan dedikasi yang penuh terhadap peternakan ayamnya, agar hasil yang didapat juga maksimal dan sangat memuaskan. Dalam arti kita mendapat keuntungan dari sisi ekonomi dan juga kita akan mendapatkan kepuasan batin dan itu merupakan kebanggaan tersendiri dari diri kita atas usaha yang kita tekuni.
     
5.2. Saran
Semoga proposal ini dapat menjadi panduan yang berguna bagi para peternak ayam yang masih pemula atau masih dalam tahap belajar..